Episode 4 Playful Kiss Special Edition
Ibu Seung Jo, Seung Jo, Ha Ni, dan Eun Jo sedang berkumpul di ruang tengah. Eun Jo tiba-tiba bertanya, “Ji Soo Noona akan kembali?” Seung Jo juga ikut bertanya, “Go Ji Soo? Apakah dia sudah kembali?” Ibu Seung Jo menjawab, “Ya. Dia sedang berlibur sehingga dia akan datang kemari. Dia mengatakan bahwa dia sedang di bandara beberapa saat yang lalu, dia akan sampai kemari secepatnya.”
Ibu Seung Jo, Seung Jo, Ha Ni, dan Eun Jo sedang berkumpul di ruang tengah. Eun Jo tiba-tiba bertanya, “Ji Soo Noona akan kembali?” Seung Jo juga ikut bertanya, “Go Ji Soo? Apakah dia sudah kembali?” Ibu Seung Jo menjawab, “Ya. Dia sedang berlibur sehingga dia akan datang kemari. Dia mengatakan bahwa dia sedang di bandara beberapa saat yang lalu, dia akan sampai kemari secepatnya.”
Ha Ni yang tidak mengetahi siapa itu Ji Soo pun bertanya, “Ji Soo? Siapa dia?” Eun Jo menjawab, “Seseorang. Jika dia tidak pindah ke luar negeri maka kaka iparku mungkin bukan Oh Ha Ni tapi Ji Soo Noona!” Ibu Seung Jo jelas langsung memarahi Eun Jo, “Apa yang kau katahui hah Baek Eun Jo? Kau bahkan masih menggunakan popok pada saat itu. Ji Soo itu dulu tinggal di daerah kami. Dia sudah seperti kaka adik dengan Seung Jo dan Eun Jo. Ji Soo akan terus mengikuti Seung Jo kemanapun dan Eun Jo akan mengikuti Ji Soo kemanapun. Mereka bertiga ini sangat lucu bersama. Dan seluruh tetangga sering membayangkan bagaimana jika Seung Jo dan Ji Soo menikah…” Ibu Seung Jo berhenti berbicara karena dia sadar bahwa dia salah berbicara dan dia mencoba mencairkan suasana dengan tertawa, “Hahaha tenang saja dia sudah lama tidak di Korea jadi dia tidak akan merebut Seung Jo.”
Ibu Seung Jo lalu mengatakan bahwa Ji Soo ini satu tahun lebih muda dari Ha Ni jadi Ibu Seung Jo berharap Ha Ni akan baik dan akrab dengan Ji Soo. Ha Ni tersenyum senang dan berkata, “Aku sedikit gugup karena dia lebih muda dariku. Seujujurnya aku berharap memiliki adik perempuan dari pada adik laki-laki.” Ibu Seung Jo terlihat senang mendengar hal itu. Suara bel berbunyi dan Eun Jo langsung berkata, “Itu pasti Ji Soo Noona.”
Eun Jo membukakan pintu dan Ji Soo pun masuk kedalam rumah dan langsung memeluk Ibu Seung Jo. Ibu Seung Jo berkata, “Wow kau tumbuh tidak seperti yang ku bayangkan.” Ji Soo tersenyum dan bertanya, “Apa kau baik-baik saja?” Seung Jo berdiri dan menyapa Ji Soo. Ji Soo sangat senang melihat Seung Jo dan langsung memeluk Seung Jo, “Oppa aku sangat merindukanmu.” Ha Ni kaget melihat Ji Soo yang tiba-tiba memeluk Seung Jo apalagi Ji Soo juga tiba-tiba mencium pipi Seung Jo.
Ibu Seung Jo memisahkan Ji Soo dan Seung Jo lalu berkata, “Ji Soo, ini adalah istri Seung Jo, Oh Ha Ni.” Ji Soo memberi salam dan berkata pada Ha Ni, “Unnie aku ingin sekali bertemu denganmu. Bagaimana caramu merayu Oppa Baek Seung Jo ku ini? Aku benar-benar ingin tau. Jadi kau harus menceritakannya padaku, baik?”
Ji Soo memeluk Seung Jo dan berkata, “Oppa setiap hari aku memimpikanmu, Apa kau tau itu? Dimana kamarmu Oppa? Ayo kesana.” Ha Ni benar-benar kesal melihat sikap Ji Soo yang selalu menempel dengan Seung Jo.
Saatnya makan bersama. Ji Soo datang dan meminta maaf karena tidak membantu Ha Ni menyiapkan makanan. Ha Ni berkomentar, “Tidak apa-apa. Bagaimanapun juga kau tamu disini.” Ha Ni menarik kursi hendak duduk di samping Seung Jo namun Jo Soo sudah lebih dulu duduk di kursi Ha Ni tersebut. Ha Ni jelas kesal dan terlihat bahwa Ibu Seung Jo dan Seung Jo juga kaget melihat Ji Soo yang duduk di tempat Ha Ni. Akhirnya Ha Ni pun duduk di kursi samping Eun Jo.
Saat Seung Jo akan makan, Ji Soo memberikan daging pada sendok Seung Jo dan meminta Seung Jo untuk memakan itu. Seung Jo tidak enak untuk menolak hingga akhirnya dia mencobanya. Ha Ni yang melihat itu jelas sangat-sangat kesal. Ji Soo tiba-tiba berkata, “Aku tau sekarang Unnie. Kau duluan yang mendekati Oppa Seung Jo ku ini kan?” Eun Jo yang menjawab, “Tentu saja dia yang mengejar Hyung.” Ji Soo memeluk lengan Seung Jo dan berkata, “Jika aku tau hal itu maka aku tidak akan melepaskan Oppa Seung Jo ku ini semudah itu. Aku harusnya membuat dia menjadi milikku sebelum aku pergi keluar negeri.”
Ha Ni kesal mendengar hal itu dan berkata dalam hati, “Apa yang dia katakan hah? Bagaimanapun juga Seung Jo kini suamiku. Huh dia terus memanggil ‘Seung Jo Oppa ku, Seung Jo Oppa ku.’ Bukankah dia ini cukup berbahaya?”
Ibu Seung Jo mendekati Ha Ni dan berkata, “Ha Ni jangan khawatir. Dia selalu begitu, terlalu ramah pada orang lain.” Ha Ni berusaha tersenyum dan menjawab, “Ah tidak apa-apa Ibu.”
Ha Ni duduk di atas tempat tidur dan Seung Jo masuk ke kamar lalu bertanya, “Bukankah dia lucu?” Ha Ni menjawab, “Huh? Ah ya dia cantik dan memiliki tubuh yang bagus. Dan dia terlihat sangat percaya diri sekali di depanmu Seung Jo.” Seung Jo berkomentar, “Dia sudah lama sekali di daerah ini dan dia terlihat seperti perempaun sekarang ini. Jangan sampai kau menganggapnya sebagai sainganmu atau apapun. Jangan membandingkan dirimu dengan dia atau nanti kau akan bingung.” Ha Ni jelas sangat kesal mendengar Seung Jo yang terlihat membela Ji Soo.
Seung Jo kembali berkata, “Berbuat baiklah selama dia ada disini, mengerti?” Ha Ni langsung berbaring dan bberkata dalam hati, “Benar. Dia itu hanya seperti adik perempuan. Tapi bagaimanapun juga kenapa aku merasa aneh dan cemas?” Ha Ni bingung sendiri dan langsung menutup dirinya menggunakan selimut dan tentu itu membuat Seung Jo bingung juga.
Ha Ni menunggu di luar kampus untuk menunggu kelasnya Seung Jo berakhir namun Seung Jo belum keluar juga sehingga dia meninggalkan pesan suara, “Seung Jo sepertinya kelasmu berakhir telat. Ayo kita makan di Restaurant Papah. Dia menyiapkan menu baru. Dia bilang bahwa ini sangat populer sehingga aku harus mencicipinya bersamamu. Aku ada di depan perpustakaan saat ini. Aku akan menunggumu.”
Pada akhirnya Ha Ni pulang sendiri karena Ji Soo meninggalkan pesan, “Bisakah kau meminjamkan Seung Jo Oppa untuk hari ini saja?” Lalu Seung Jo juga meninggalkan pesan, “Kita dapat memakan mie nanti. Tapi jika kau benar-benar penasaran dengan menu baru itu maka kau pergi saja ke Restaurant Papah. Sampaikan pada Papah penyesalanku”
Ha Ni terus berjalan sendirian dan berkata, “Seung Jo itu bukan sebuah barang, lalu mengapa aku harus meminjamkannya? Seung Jo adalah suamiku dan aku istrinya. Tunggu… Apakah aku cemburu sekarang ini? Apa yang salah denganku? Dia hanya pergi keluar bersama perempuan yang lebih muda yang sudah seperti adik. Ya ya itu tidak benar. Bahkan kami sudah berjanji cinta kita di depan banyak orang. Oh ini benar-benar sangat lucu.”
Saat Ha Ni sedang melipat pakaian, Ji Soo datang menghampirinya dan tiba-tiba berkata, “Dibadingkan dengan laki-laki lain, Oppa Seung Jo ku ini baik dalam berciuman, benar bukan?” Ha Ni kaget mendengar hal itu dan menjawab, “Hmm Seung Jo adalah satu-satunya jadi aku tidak memiliki perbandingan.” Ji Soo berkomentar, “Kau naif! Aku sudah mencobanya beberapa kali saat di luar negeri dan aku pikir tidak ada yang sebaik Seung Jo Oppaku ini. Ciuman pertama ku itu dengan Seung Jo Oppa. dan aku yakin itu juga ciuman pertama bagi Seng Jo Oppa. Kau sungguh beruntung Unnie dapat bersama dengan Seung Jo Oppa yang pinter berciuman. Sudah aku pergi tidur duluan. Selamat malam.” Ji Soo pergi dan itu membuat Ha Ni kesal sekali.
Saat malam, Ha Ni membuat kegaduhan di tempat tidur dan itu membuat Seung Jo kesal dan bertanya, “Apakah kita bisa tidur?” Ha Ni ingin bertanya sesuatu namun dia tidak jadi bertanya. Seung Jo yang bertanya, “Apa?” Ha Ni pun memberanikan diri bertanya, “Kamu… Ciuman pertamamu…” Seung Jo mendengar kata ciuman itu seperti kata “Chucky” sehingga dia bertanya, “Chucky? Film Horror itu?” Ha Ni kebingungan dan menjawab, “Ya film itu menyeramkan.” Seung Jo bertanya, “Apa kau bermimpi itu?” Ha Ni tidak mendengarkan pertanyaan Seung Jo dan memilih tertidur.
Pagi-pagi Ha Ni turun ke dapur dan melihat Ji Soo yang sedang memasak sarapan untuk Seung Jo. Ji Soo berkata, “Selamat pagi unnie. Kau harusnya tidur lah sebentar lagi, aku akan memasak sarapan untuk Seung Jo Oppa ku . Oppa sangat menyukai Ommelet jadi aku membuatnya.” Ha Ni tiba-tiba merebut piring Ji Soo dan berkjata, “Ini pekerjaanku.” Ha Ni dan Ji Soo saling berebut piring dan itu membuat omelete itu jatuh ke kepalanya Eun Jo. Ha Ni dan Ji Soo pun kaget melihat hal itu dan Eun Jo tentu merasa kesal.
Saat Ha Ni berjalan ke kamarnya, dia kaget mendengar ada suara seseorang di dalam kamarnya. Ha Ni masuk ke kamar dan kaget saat melihat ada Ji Soo yang sedang berbaring di kasurnya sambil melihat album foto. Ha Ni bertanya, “Apa yang kau lakukan disini?” Ji Soo menjawab dengan santai, “Seung Jo Oppa ku sedang ada di kamar mandi.” Ha Ni benar-benar kesal dan berkata, “Aku tanya sedang apa kau disini? Ini kamar kami! Aku mengerti bahwa kalian berdua dekat tapi ini sudah salah! Kumohon keluarlah.”
Ji Soo berkata, “Unnie kau ini adalah istri Seung Jo Oppa lalu kenapa kamu harus gugup begitu?” Seung Jo datang ke kamar dan bertanya, “Ada apa ini?” Ji Soo menjawab, “Aku hanya penasaran dengan kamar pengantin kalian. Maafkan aku Unnie, aku tidak tahu jika kau tidak suka.” Ji Soo langsung pergi dari kamar itu.
Ha Ni mencoba menjelaskan namun Seung Jo sudah kesal duluan, “Apa lagi salah paham yang terjadi sekarang ini? Apa kau cemburu pada adik perempuan seperti dia? Kau ini benar-benar…” Seung Jo pergi meninggalkan Ha Ni yang kecewa.
Seung Jo menghampiri Ji Soo di taman rumah dan meminta maaf namun Ji Soo berkata, “Tidak apa-apa. Ini bukanlah salahmu Oppa Seung Jo.” Ji Soo bertanya, “Oppa, aku benar-benar tidak mengerti mengapa kau bisa menyukai Oh Ha Ni. Walaupun aku pergi keluar negeri tapi yang selalu aku pikirkan itu kau Oppa. Dan saat aku mendengar berita bahwa kau menikah, apa kau tau seberapa besar aku terkejut? Apa kau benar-benar menyukai Unnie? Apa ini bukan hanya rasa kasihan?”
Ha Ni mendengar pembicaraan Seung Jo dan Ji Soo tadi. Ha Ni berkata, “Jika kau begitu menyukainya maka seharusnya kau tidak pergi ke luar negeri! Bagaimana mungkin kau bisa berpisah dengan orang yang kau suka untuk waktu yang lama?Jika itu aku maka aku tidak akan pernah pergi ke luar negeri. Tidak akan pernah! Kemana aku akan pergi jika tanpa Seung Jo? Bagaimana mungkin aku pergi? Aku bahkan tidak pernah membayangkannya! Jika aku tidak melihat Seung Jo untuk sehari saja aku merasa akan mati. Aku benci sabtu, minggu, dan liburan karena aku tidak dapat melihat Seung Jo. Kamu… Apa mungkin kamu dapat merasakan perasaan itu?”
Ji Soo berkata, “Itu yang kau rasakan Unnie. Aku bertanya apa yang di rasakan oleh Oppa Seung Jo.” Ha Ni kebingungan dan menatap Seung Jo yang hanya diam. Ha Ni merasa malu karena dia sendiri tidak tahu apa yang Seung Jo rasakan dan Ha Ni pun langsung berlari pergi.
Seung Jo berkata, “Itu benar. Aku tertarik padanya. Kekuatannya saat dia tidak dapat berbuat apa-apa dan menjadi cemburu, aku suka kekuatan milik Ha Ni itu.” Seung Jo pergi meninggalkan Ji Soo yang kebingungan.
Ha Ni duduk termenung di tangga jalan. Seung Jo datang dan menyelimuti Ha Ni dengan sweethernya. Seung Jo mendekati Ha Ni dan berkata lembut, “Baby Oh Ha Ni, apa yang kau lakukan disini?” Ha Ni menjawab, “Aku hanya takut kehilanganmu. Apa aku ini terlihat menyedihkan?” Seung Jo berkata, “Hey kau gadis yang menyedihkan ayo pergi.”
Ha Ni berdiri dari duduknya dan Seung Jo berkata, “Aku memilihmu. Baek Seung Jo memilih Oh Ha Ni. Kau adalah satu-satunya untukku.”
sumber : www.google.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar